Cerita Karya Seni Tuli

Sejarah, visi, misi, dan perjalanan komunitas.

Cerita Karya Seni Tuli

Transformasi Tim Karya Seni Tuli

Karya Seni Tuli bertahan bukan karena satu orang, melainkan kerja sama tim. Renaya bergabung sejak awal, membantu pembuatan logo, dan menciptakan isyarat khusus untuk “karya seni”. Ana awalnya humas dan sekaligus sebagai Juru Bahasa Isyarat (JBI). Pradana dan Sheva bagian dari dokumentasi, Assyifa berperan sebagai konten kreator. Fena, teman dengar sekaligus disabilitas, beberapa kali mendukung kegiatan. Asiah menjadi desain kreator dan Co-Founder sejak 2025, sedangkan Ael awalnya di divisi ilustrasi dan kini ikut tim publikasi dan dokumentasi.

Bagi Refina, setiap orang yang pernah terlibat adalah bagian penting dari perjalanan Karya Seni Tuli, memberi warna positif meski kontribusi dan perannya berbeda-beda.

Mengapa Karya Seni Tuli Hadir?

Karya Seni Tuli hadir untuk membantu teman Tuli menemukan dan mengembangkan bakat seni, membuka ruang kolaborasi antara Tuli dan Dengar, serta memperkenalkan budaya Tuli ke masyarakat. Komunitas ini juga menumbuhkan semangat “Terus Berkarya” meski ada keterbatasan. Didirikan pada 6 Agustus 2023, Karya Seni Tuli adalah komunitas seni inklusif pertama di Bandung khusus teman Tuli, tempat mereka bisa berkarya, belajar bersama, dan menyalurkan kreativitas sambil membangun percaya diri lewat seni.

Tujuan Karya Seni Tuli:
- Mengembangkan bakat dan kreativitas teman Tuli melalui wadah seni, edukasi BISINDO, dan kegiatan kreatif yang bermanfaat.
- Memperkuat budaya Tuli dan mendorong inklusi positif antara komunitas Tuli dan masyarakat umum.
- Meningkatkan advokasi dan kolaborasi melalui seni, termasuk peluang pemasaran karya agar lebih dikenal luas.

Visi: Menjadi komunitas Tuli yang kreatif dan aktif, menggali bakat serta memperkuat inklusi positif.

Catatan: Perbedaan Istilah
Tunarungu = istilah medis. | Tuli = identitas budaya yang menunjukkan kekuatan.

Kisah Founder: Refina Nuraini Ultari

Pendiri Karya Seni Tuli adalah Refina Nuraini Ultari, perempuan Tuli asal Tangerang yang kini tinggal di Bandung. Sejak 2018, Refina menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), jurusan Pendidikan Seni Rupa. Saat masih mahasiswa, ia melihat banyak teman Tuli berbakat seni, tapi tidak memiliki ruang untuk mengekspresikannya. Dari situlah lahirlah ide Karya Seni Tuli.

Sebelum resmi lulus pada 2024, Refina sudah aktif mengadakan kegiatan komunitas, seperti Nongkrong Produktif di Café 372 Kopi Setiabudhi. Refina percaya bahwa seni adalah jembatan yang mampu menyatukan Tuli dan Dengar.

Kegiatan & Rencana Masa Depan

Kegiatan yang Sudah Berjalan:
Pameran seni Sunyi Berbicara, workshop kreatif, Bazaar Tuli, seminar dan talkshow budaya Tuli, Nongkrong Produktif, dan lomba seni.

Rencana ke Depan:
Pameran seni di berbagai kota, workshop khusus Tuli, bazaar edukasi kreatif, kolaborasi dengan sekolah inklusi dan komunitas seni, serta menjadi penghubung Tuli dan Dengar se-Indonesia.